Posted by : Elvin Pangadongan Tuesday, 31 May 2011

Indonesia membutuhkan manusia-manusia unggul, kata-kata inilah yang bisa saya kutip dari artikel di salah satu surat kabar, keputusan melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi merupakan pilihan yang ideal. Mengingat persaingan SDM semakin ketat dan penuh kejutan. Siapapun tidak mau menjadi pecundang, sebaliknya mereka ingin menjadi pemenang ditengah-tengah kehidupan manusia
Berikut ini disampaikan beberapa kiat sukes memilih pergurun tinggi:



1. Menguji derajat kemauan untuk studi lanjut. 
Ibarat batu keras yang menerima tetesan air secara terus menerus tanpa henti pada akhirnya batu tersebut akan pecah juga. Kapan batu tersebut pecah? Berapa lama batu tersebut akan pecah bergantung pada ketinggian air, tekanan air, debit air dan sebagainya. Dalam konteks ini, bergantung pada minat dan bakat saudara?

2. Menguji minat dan bakat
Minat dan bakat adalah dua hal yang berbeda. Peminat belum tentu Pebakat, sedangkan Pebakat sering tidak ingin menjadi Peminat. Seorang yang meraih kesuksesan sejati, yaitu seseorang yang memiliki bakat sekaligus memiliki minat yang tinggi. Ia memiliki kemampuan untuk mengembangkan bakatnya guna meraih karier yang gemilang.

3. Menguji kantong
Isi hati seseorang adalah se-dalam lautan samudera dan tidak ada seorangpun yang tahu pasti. Sebaliknya isi kantong, walau tidak mudah tetapi tidak sesulit mengetahui isi hati seseorang. Isi kantong yang harus dikorbankan para orang tua dapat diperhitungkan sebelum pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi.
Sejatinya pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang didukung dana besar. Jadi sudah sewajarnya Pendidikan berkualitas adalah mahal. Sehingga biaya penyelenggaraan perguruan tinggi yang berkualitas-pun menjadi mahal. Jika biaya pendidikan di bebankan seluruhnya kepada para orang tua mahasiswa, maka beban orang tua menjadi berat. Selanjutnya yang terjadi adalah kesempatan pendidikan tinggi kualitas hanya dapat dinikmati bagi orang kaya saja.
Bagi yang memiliki kendala dana, tidak perlu pernah kuatir. Karena tersedia pilihan cerdas untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri/kedinasan atau swasta yang memiliki ciri-ciri sebagai berkut :
  • Memiliki Visi yang tegas menjadi kampus yang berorientasi “Sosial”
  • Memiliki sumber pemasukan yang besar di luar SPP mahasiswa
  • Memiliki akses dana yang kuat (pemerintah dan swasta)
  • Memiliki program Beasiswa
4. Menguji Orientasi dan komitment perguruan tinggi
Perguruan tinggi telah hadir menawarkan berbagai program pendidikan. Perguruan tinggi ternama dan “tak bernama” pun sibuk mempromoskan kampusnya. Ada yang memanfaatkan media televisi, radio, internet, koran, majalah, tabloid, spanduk, poster, pamflet, brosur. Intinya tawaran mereka semuanya, menarik dan menjanjikan.

5. Menguji program studi (Prodi)
Kesesuaian antara minat dan bakat calon manahsiswa dengan prodi yang akan dipilih merupakan pekerjaan tidak mudah. Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang harus diperhatikan: (1) Minat dan bakat, (2) ketersediaan prodi, (3) prospek lulusan prodi. Idealnya suatu pilihan meliputi kesesuaian ketiga hal diatas. Kondisi ideal adalah mahasiswa kuliah pada prodi yang sesuai dengan yang memiliki minat dan bakat, dimana lulusan prodi tersebut dibutuhkan oleh pasar pengguna lulusan.

6. Menguji sumberdaya perguruan tinggi
Ketersediaan Fasilitas fisik yang memadai diperlukan guna mendukung proses belajar mengajar efektif, fasilitas yang diperlukan seperti kecukupan ruang kuliah, ruang dosen, ruang laboratorium, studio, ruang unit pelaksana teknis, ruang instalasi, ruang kantor, dan sebagainya adalah penting. Sekarang adalah era informasi, maka yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan sarana pembelajaran yang mengarah pada penyelenggaraan pendidikan berbasis ICT (information and communications technology. Mengingat media internet merupakan sumber perkembangan ilmu pengetahuan dan terapan, maka peranan ICT menjadi syarat terpenting bagaimana mewujudkan keberhasilan proses pembelajaran. Melalui ICT diharapkan perguruan tinggi mampu menjawab kebutuhan pasar pengguna lulusan.
Ketersediaan Fasilitas e-learning (kuliah jarak jauh langsung) adalah ciri-ciri perguruan tinggi yang telah memanfaatkan ICT bagi proses belar mengajar.
7. Menguji Status
Ada dua (dua) legalitas minimal setiap program studi selaku penyelenggara pendidikan di perguruan tinggi. Pertama, ijin penyelenggaraan pendidikan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, dimana ijin penyelenggaraan dapat diperpanjang setiap lima tahun. Kedua, status akreditasi yang di keluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Depdiknas dengan peringkat A, B, C dan tidak terakreditasi. Peringkat menunjukkan tingkat kemampuan proses penyelenggaran tingkat program studi dilihat dari berbagai aspek, seperti: jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan pendidikan, sistem evaluasi dan sertifikasi, serta manajemen dan proses pendidikan.
8. Menguji keyakinan
Terakhir, apapun pilihannya harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Ketika pilihan sudah diputuskan pantang mundur ke belakang. Kegagalan diawali ketika munculnya keraguan.
Pendidikan adalah mahal dan butuh pengorbanan besar. Pengorbanan adalah investasi, dan investasi pendidikan adalah investasi jangka panjang. Hasil dari investasi pendidikan tidak dengan cepat dapat dirasakan manfaatnya bagi stakeholder. 
9. Conclusion
Apabila ditanya "apa kekayaan bangsa ini ?" kebanyakan orang akan menjawab "bangsa ini kaya akan sumberdaya alamnya, hutannya yang memiliki kayu dengan kualitas no.1 di dunia, hasil tambangnya yang mungkin tidak akan pernah ada habisnya, lautnya yang mengandung begitu banyak potensi, dll" Namun suatu hari nanti saya ingin mendengar seluruh rakyat Indonesia menjawab "Kekayaan bangsa Indonesia terletak pada sumberdaya manusianya, Indonesia memiliki manusia-manusia yang cerdas, manusia-manusia yang mampu berkarya, yang tidak lagi bertanya Apa yang bisa saya ambil dari negara ini, namun ia bertanya pada dirinya sendiri, Apa yang bisa saya beri untuk negara ini" Jayalah Negeriku, Jayalah Indonesiaku.
Ditulis di Makassar, 1 Juni 2011

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Blog Archive

Download Ebook

Statistik Pengunjung

Powered by Blogger.

- Copyright © TeknoΣdu -Metrominimalist- Powered by Blogger - Edited by Elvin Pangadongan -